Rabu, 11 Maret 2015

Pengertian Gas Ideal

 Pengertian Gas Ideal
Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul) yang  jumlahnya banyak sekali dan antar partikelnya tidak terjadi gaya tarik-menarik.
2.      Setiap partikel gas bergerak dengan arah sembarangan atau secara acak ke segala arah.
3.      Setiap tumbukan yang terjadi berlangsung lenting sempurna.
4.      Partikel gas terdistribusi merata dalam seluruh ruangan.
5.      Jarak antara partikel itu jauh lebih besar daripada ukuran partikel
6.      Volume molekuladalah pecahan kecil yang dapat diabaikan dari volume yang ditempati oleh gas tersebut.


7.      Berlaku hukum Newton tentang gerak
Sifat gas ada dua, yaitu:
  Makroskopis, yaitu sifat sifat yang dapat diukur. Seperti volume, tekanan, suhu dan massa.
  Mikroskopis, yaitu sifat sifat yang didasarkan pada kelakuan molekul molekul gas.
  Sifat sifat mikroskopik bisa dijelaskan dengan menggunakan sifat sifat mikroskopik.
Teori yang memandang gas dari sudut pandang mikroskopis dinamakan teori kinetik gas. Dalam teori ini, besaran besaran mikroskopis ditulis dalam suatu besaran mikroskopis (massa molekul, kecepatan molekul, dsb)
Deskripsi makroskopis dari gas ideal : gas ideal adalah gas yang kerapatannya cukup rendah, sifatnya sederhana. Yaitu kebanyakan gas pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1atm.

Deskripsi mikroskopis dari gas ideal : gas ideal adalah gas yang terdiri dari molekul molekul yang sangat banyak an jarak pisah antarmolekul jauh lebih besar daripada ukurannya, bergerak acak, dan patuh pada hukum gerak newton. Tumbukan yang dialami tumbukan elastik, gaya molekul nya dapat diabaikan. Dan molekul gas sama tidak bisa dibedakan satu dengan yang lain.


2.2 Persamaan Keadaan Gas (nyata dan ideal)
a)      Pada Gas Ideal
PV = nRT atau PV  =    RT atau PV =NkT
                                    n = N/No
Keterangan:
P = tekanan gas (N/m²)
V = volume gas (m³)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan umum gas (8,31 x 10³)
T = suhu mutlak (K)
m = massa total gas
M = massa relatif partikel (atom atau molekul gas)
k =  ketetapan Boltzman (1,38 x 10²³J/K)
No = bilangan Avogadro (6,02 x 10²³partikel/mol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar