Selasa, 10 Maret 2015

PERSAMAAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA

PERSAMAAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA

  1. Pada proses isobarik (tekanan tetap) ® DP = 0; sehingga,

    DW = P . DV = P (V- V1) ® P. DV = n .R DT
DQ = n . Cp . DT
® maka Cp = 5/2 R (kalor jenis pada tekanan tetap)
DU-= 3/2 n . R . DT
  1. Pada proses isokhorik (Volume tetap) ® DV =O; sehingga,

    DW = 0 ® DQ = DU
DQ = n . Cv . DT
® maka Cv = 3/2 R (kalor jenis pada volume tetap)

AU = 3/2 n . R . DT
  1. Pada proses isotermik (temperatur tetap): ® DT = 0 ;sehingga,

    DU = 0 ® DQ = DW = nRT ln (V2/V1)

  1. Pada proses adiabatik (tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan sekelilingnya)® DQ = 0 Berlaku hubungan::

    PV= konstan ® g = Cp/Cv ,disebut konstanta Laplace
  2. Cara lain untuk menghitung usaha adalah menghitung luas daerah di bawah garis proses.
  3. Usaha pada proses a ® b adalah luas abb*a*a

    Perhatikan perbedaan grafik isotermik dan adiabatik ® penurunan adiabatik lebih curam dan mengikuti persamaan PVg= C.

    Jadi:
    1. jika DP > DV, maka grafik adiabatik.
    2. jika DP = DV, maka grafik isotermik.
Catatan:
  1. Jika sistem menerima panas, maka sistem akan melakukan kerja dan energi akan naik. Sehingga DQ, DW ® (+).
  2. Jika sistem menerima kerja, maka sistem akan mengeluarkan panas dan energi dalam akan turun. Sehingga DQ, DW ® (-).
  3. Untuk gas monoatomik (He, Ne, dll), energi dalam (U) gas adalah

    U = E= 3/2 nRT ® g = 1,67
  4. Untuk gas diatomik (H2, N2, dll), energi dalam (U) gas adalah
Suhu rendah
(T £ 100ºK)
U = Ek = 3/2 nRT
® g = 1,67
® Cp-CV=R

Suhu sedang
U = Ek =5/2 nRT
® g = 1,67
Suhu tinggi
(T > 5000ºK)

U = Ek = 7/2 nRT
® g = 1,67
Tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja secara terus-menerus serta rnengubah semua kalor yang diserap menjadi usaha mekanis.

T1 > T2, maka usaha mekanis:
W = Q1 - Q2
h = W/Q1 = 1 - Q2/Q1 = 1 - T2/T1

T1 = reservoir suhu tinggi
T2 = reservoir suhu rendah
Q1 = kalor yang masuk
Q2 =kalor yang dilepas 
W = usaha yang dilakukan
h = efesiensi mesin
Untuk mesin pendingin:

h = W/Q2 = Q1/Q2 -1 = T1/T2 - 1

Koefisien Kinerja
 = 1/h


MESIN CARNOT
Dalil :
Dari semua motor yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir T1 dan melepaskan kalor pada reservoir T2 tidak ada yang lebih efisien dari motor Carnot.

BC ; DA = adiabatic
AB ; CD = isotermik

Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu 2 proses adiabatik dan 2 proses isotermik. Kebalikan dari mesin Carnot merupakan mesin pendingin atau lemari es. Mesin Carnot hanya merupakan siklus teoritik saja, dalam praktek biasanya digunakan siklus Otto untuk motor bakar (terdiri dari 2 proses adiabatik dan 2 proses isokhorik) dan siklus diesel untuk mesin diesel (terdiridari 2 proses adiabatik, 1 proses isobarik dan 1 proses isokhorik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar