Selasa, 10 Maret 2015

HUKUM TERMODINAMIKA KE NOL


HUKUM TERMODINAMIKA KE NOL



Hukum termodinamika ke nol, sepertinya ini sudah bukan istilah yang asing lagi untuk para mahasiswa fisika. Hukum termodinamika ke nol ini adalah “pembuka” dari serangkaian materi panjang dari mata kulaih Termodinamika yang diajarkan. Hukum termodinamika ini banyak dijumpai dalam kehidupan sehari hari. Karena sifatnya yang sangat umum dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, maka karena itulah banyak yang malah mengabaikan dan tidak terlalu memperhatikan peristiwa fisika ini.
Sepertinya tidak baik jika membahas hukum termodinamika ke nol tapi tanpa terlebih dahulu mengetahui bunyi hukum termodinamika ke nol tersebut. Dari sumber yang saya dapat, bunyi hukum termodinamika ke nol adalah:


When any two bodies are each separately in thermal equilibrium with a third, they are also in thermal equilibriumwith each other.
Yang artinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih menurut sepangetahuan dan kemampuan saya adalah jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda yang ada di dalam nya juga akan terjadi kesetimbangan termal.  Jika ada banda A, banda B dan benda C yang berada di dalam suatu wadah /  bejana yang diketahui bahwa suhu benda A dan C pada kondisi kesetimbangan termal, dan pada sisi lain ternyata suhu benda B dan benda C juga dalam kondisi kesetimbangan termal. Maka dapat dikatakan bahwa ketiga benda tersebut berada dalam kondisi kesetimbangan termal seperti yang dialami oleh Benda A dan Benda B terhadap benda C. Walaupun suhu benda C jauh lebih tinggi, maka lama kelamaan suhu nya akan turun dan akhirnya akan terjadi kesetimbangan di dalam sistem tersebut.
            Kurang lebih jika dituliskan dalam bentuk bagan adalah:
                Suhu A = Suhu C                           (i)
                Suhu B = Suhu C                           (ii)
            Maka
                Suhu A = Suhu B = Suhu C          (i) dan (ii)
            Peristiwa kesetimbangan termal dan hukum termodinamika ke nol ini jika diterapkan dan dilihat dalam kehidupan sehari hari sebenarnya sangat banyak sekali. Sebut saja salah satu conntoh yang paling sederhana. Yaitu pada saat kita menukur suhu badan saat sedang demam. Misalkan saja ada dua tempat pengambilan data, yaitu di daerah ketiak (i) dan yang kedua adalah di dalam mulut (ii). Dan sebagai benda ketiga adalah termometer sebagai pengukur suhu badan.
            Sebelum dimulai pengambilan data, maka terlebih dahulu diukur suhu awal termometer, jika misalnya diketaui suhu awalnya 35°C. Lalu dimulai pengambilan data pertama. Pengambilan data pertama adalah di daerah ketiak (i) atau di lipatan lengan ketiak, termometer diletakkan di dalamnya dan dicatat perubahan suhu termometer dalam 3 menit (180 sekon). Dan ternyata didapatkan data suhu di ketiak (i) sebesar 38°C. Lalu termometer didinginkan dengan caara dikibas kibaskan agar suhunya kembali seperti semula (35°C). Setelah suhu termometer kembali lagi, maka diambil data pada tempat kedua, yaitu di dalam mulut (ii). Sama seperti pada pengambilan data pertama, suhu dicatat setelah termometer berada di dalam mulut dalam waktu 180 sekon. Dan ternyata setelah 180 sekon, suhu yang berada di dalam mulut (ii) juga sebesar 38°C. Maka dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tubuh keseluruhan (sistem) adalah sebesar 38°C.
            Dari contoh kasus diatas sepertinya sudah sangat mambantu untuk memahami dan mengetahui tentang hukum termodinamika ke nol. Hukum termodinamika ke nol ini adalah hukum termodinamika “pembuka” dari hukum hukum termodinamika yang lain. Pada pembahasan berikutnya insyaAllah akan dilanjutkan pada hukum termodnamika yang pertama.
sumber : http://aalfiyahya13.blog.uns.ac.id/hukum-termodinamika-ke-nol/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar